Kali ini saya akan menjelaskan
tentang dasar-dasar dari perancangan percobaan.
Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui seperti yang akan saya jelaskan
berikut ini. Perancangan Percobaan
adalah sebagai ilmu alat untuk mempermudah kita dalam merancang suatu percobaan
atau penelitian. Karena ia hanya sebagai alat untuk mempermudah maka gunakanlah
alat ini (perancangan percobaan) yang paling sederhana dan paling sesuai dengan
kebutuhan rencana percobaan kita. Yang paling terpenting di dalam Perancangan
percobaan itu adalh kita memahami falsafahnya. Misalnya mengapa kita harus
menggunakan RAL atau RAK atau mengapa harus menggunakan Split Splot Design.
Tentu ada falsafah yang menelatarbelakanginya. Untuk urusan hitung menghitung
itu nomer dua karena bisa saja anda membayar orang untuk menghitung data hasil
pengamatan dari suatu percobaan. Anda tidak perlu menghafal sekian banyak rumus
yang digunakan di perancangan percobaan ini, namun yang terpenting anda wajib
memahami mengapa suatu perancangan percobaan itu digunakan.
Hubungan antara Metode Ilmiah dan Metode Percobaan
Metode Ilmiah adalah studi terhadap kebenaran yg diatur
oleh pertimbangan logis. Sedangkan metode Percobaan adalah salah satu metode
ilmiah dalam pengumpulan data empiris untuk memperoleh pengetahuan baru. Jadi metode ilmiah itu bermacam-macam
jenisnya salah satunya adalah metode percobaan.
Istilah-istilah dalam Perancangan Percobaan
Beberapa istilah dalam perancangan percobaan yang perlu
anda ketahui, yaitu :
Percobaan : Suatu keadaan yg dicoba pada kondisi/situasi
tertentu yg tetapkan oleh si pencoba.
Perancangan : Usaha atau seluk beluk pembuatan
rancangan.
Rancangan : Wujud/hasil dari merancang.
Uji Coba : Digunakan untuk masalah situasi yang bersifat
periodik atau tidak terus menerus. Ex. KIR mobil.
Pengujian : Diarahkan terhadap keberhasilan, bukan untuk
menjawab bagaimana keberhasilanl itu terjadi. Ex. Pengujian daya tumbuh benih.
Percobaan : Diarahkan untuk memahami masalah melalui struktur-struktur
uji yg dianalisis secara keseluruhan. Ex. Percobaan pemupukan.
Tujuan & Sasaran Percobaan
Apabila anda melakukan suatu percobaan, tentunya anda
memiliki tujuan dan sasaran dari apa yang anda cobakan. Sekarang apa sih, perbedaan antara tujuan percobaan dan sasaran percobaan?
Kedua istilah tersebut identik dengan istilah ”misi” dan
”visi” kalau boleh saya mengambil perumpamaanl.
”Misi” merupakan usaha untuk mencapai ”visi”, sedangkan ”visi” adalah
apa yang diharapkan dari ”misi” yang dilakukan.
Misalkan suatu Pemerintah Daerah mempunyai visi ”mewujudkan masyarakat
yang makmur dan sejahtera. Maka dalam
hal ini diperlukan misi untuk mencapai visi tersebut misalnya mengusahakan
terciptanya lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan lain
sebagainya sehingga apabila misi ini berhasil maka akan terwujudlah masyarakat
yang makmur dan sejahtera.
Begitu juga dengan istilah tujuan percobaan dan sasaran
percobaan. Tujuan Percobaan bisa
diartikan sebagai usaha utk mencapai sasaran percobaan, sedangkan Sasaran
Percobaan adalah apa yang diharapkan sebagai hasil dari percobaan atau wujud
daripada tujuan percobaan. Misalkan
anada melakukan percobaan terhadap adaptasi beberapa varietas kacang kedelai di
lahan gambut dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat adaptasi dari
beberapa varietas kedelai tersebut di lahan gambut. Nah, dalam hal ini yang menjadi sasaran
percobaan anda adalah didapatkannya varietas kedelai yang adaptif di lahan
gambut.
Prosedur Percobaan untuk mencapai Sasaran
Ada beberapa prosedur percobaan untuk mencapai sasaran
percobaan, yaitu :
a. Pengenalan masalah.
Sebelum anda melakukan suatu percobaan, anda harus
melakukan identifikasi atau pengenalan masalah sebagai bahan atau alasan
mengapa anda melakukan percobaan itu.
Misalnya anda menemukan masalah mengapa tanaman jagung yang ditanam
petani di lahan atau di tanah garapan di desa mereka tidak memberikan hasil
yang maksimal. Nah, beranjak dari sini
anda harus menggali mengapa terjadi demikian.
Apakah karena tanahnya yang kurang subur atau cara bercocok tanamnya
yang kurang tepat, atau cara dan dosis pupuknya yang tidak tepat. Oke, misalnya anda menemukan bahwa masalah
yang sebenarnya adalah pada tanah yang kurang subur. Kalau sudah demikian anda tinggal memikirkan
percobaan yang seperti apa yang akan anda lakukan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya anda mencoba
melakukan percobaan pemberian pupuk kandang kotoran sapi dengan harapan
pemberian pupuk kandang tersebut akan dapat meningkatkan kesuburan tanahnya.
b. Peninjauan pustaka (temuan-temuan terdahulu).
Setelah anda memastikan akan melakukan percobaan
pemberian pupuk kandang, maka tugas anda selanjutnya adalah menggali informasi atau
temuan-temuan para peneliti terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang
ingin anda pecahkan melalui percobaan tersebut.
Caranya anda bisa menggali pustaka yang berhubungan dengan percobaan
anda.
c. Konsep atau teori yg mungkin dapat digunakan utk
memecahkan masalah.
Setelah anda melakukan telaah terhadap temuan-temuan
terdahulu, maka langkah anda selanjutnya adalah merumuskan suatu konsep atau
teori yang mungkin dapat anda gunakan untuk memecahkan masalah seputar
percobaan anda. Misalnya anda merumuskan
bahwa dengan pemberian pupuk kandang dengan takaran yang tepat akan
meningkatkan kesuburan tanah.
d. Melakukan analisis data.
Pada tahap ini anda mulai melakukan percobaan pemupukan
pupuk kandang untuk mendapatkan data pengamatan dan selanjutnya menganalisis
data tersebut. Dari hasil analisis data
tersebut akan anda ketahui apakah percobaan yang anda lakukan dapat memecahkan
masalah.
Komponen Perancangan Percobaan
Komponen Perancangan Percobaan ada tiga, yaitu :
a. Rancangan Lingkungan
b. Rancangan Perlakuan
c. Rancangan Respons
Rancangan Lingkungan
Ada 3 jenis rancangan lingkungan, yaitu :
1. Rancangan Acak Lengkap (RAL)
2. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
3. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Hal-hal yg perlu diketahui dalam Rancangan
Lingkungan
Bahan Percobaan
-
dapat berupa organisme, benda atau substansi
lainnya.
- bahan percobaan bukan baan
dari perlakuan yg dicobakan, kecuali dlm keadaan tertentu, misalnya jenis
tanah, variertas padi, galur, dll
Satuan Percobaan
satuan/obyek terkecil yg menerima atau akan
ditempatkan alokasi satu macam perlakuan.
satuan percobaan ada 2 macam, yaitu :
a. tunggal; satu bahan percobaan dlm satu satuan
percobaan
b. kelompok; satuan percobaan dalam petakan
Jenis-Jenis Rancangan Lingkungan:
1. Rancangan Acak Lengkap (RAL)
- bila kondisi bahan percobaan
itu seragam/homogen.
- umumnya diterapkan di Lab.
Rumah Kaca.
-
yang dikendalikan hanya perlakuan saja.
-
disebut juga sebagai one way analysis
2. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
- ada dua sumber yang
membuat keragaman, misalnya percobaan pemupukkan di lahan yg miring, maka
sumber keragamannya adalah pupuk dan lahan yg miring
-
disebut juga sebagai two way analysis
3. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
-
ada tiga sumber yang membuat keragaman,
misalnya percobaan pengolahan tanah dgn traktor, maka sumber keragamannya
adalah tanah, traktor, dan supir.
-
disebut juga sebagai three way analysis
Rancangan Perlakuan
Perlakuan : Suatu kedaan tertentu yg diberikan pd satuan
percobaan
Jenis Perlakuan menurut sifatnya, ada 2, yaitu:
a. kualitatif; misalnya jenis pupuk, varietas,
cara pengolahan tanah, dll
b. kuantitatif; misalnya dosis pupuk,
volume pestisida, dll
Jenis Perlakuan menurut jumlahnya, ada 2, yaitu:
a. Faktor tunggal; hanya satu faktor yang
diteliti.
b. Faktorial; terdiri dari 2 atau lebih perlakuan.
- Klasifikasi
silang
-
Klasifikasi Berjenjang
-
Klasifikasi kompleks
Rancangan Respons
Hal-hal yg perlu diketahui dalam Rancangan Respons
:
a. Harus mencerminkan pengaruh yang dipelajari.
b. Ada skala ukur;
- nominal
- ordinal
(tidak bisa dianalisis ragam)
-
interval/selang
- rasional
c. Ada satuan pengamatan, yaitu satuan yg terkecil yg
dipergunakan dlm pengukuran.
d. Ada satuan evaluasi, yaitu
satuan yg terkecil yg dipergunakan dlm analisis data atau satuan evaluasi
adalah rata-rata dari satuan pengamatan.
Prinsip-prinsip Perancangan Percobaan
a. Ulangan
Tujuan pengulangan :
a. untuk mendapatkan
keragaman.
b. agar dapat menduga
ukuran bagi kesalahan percobaan atau untuk mengukur pengaruh percobaan.
Menentukan jumlah ulangan :
Secara persamaan :
untuk RAL t(n-1) ≥ 15
untuk RAK (t-1)(n-1) ≥ 15
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah
ulangan :
a.
keragaman alat, bahan, media, dan lingkungan
percobaan.
-
untuk bahan yg sdh terdeskripsi secara jelas seperti pupuk buatan,
pestisida, benih varietas unggul, maka diperlukan ulangan yang kecil.
-
untuk bahan yg belum terdeskripsi seperti pupuk kandang, pupuk alami,
benih varietas lokal, maka perlu jumlah ulangan yang besar.
b. biaya dan tenaga yg tersedia.
b. Pengacakan
- Tujuan pengacakan adalah untuk memberikan
peluang yg sama utk menerima perlakuan tertentu pada satuan percobaan.
- Pengacakan satuan percobaan terhadap perlakuan
tidak akan merubah adanya perbedaan-perbedaan terhadap ciri-ciri bahan
percobaan, akan tetapi dgn jalan pengacakan, kesalahan yg tadinya bersifat
sistematis diubah menjadi kesalahan yg bersifat acak.
c. Lokal kontrol
Tujuan lokal kontrol atau pengawasan setempat
adalah untuk mengendalikan keheterogenan
bahan percobaan.
Semoga Bermanfaat...
Pustaka:
1.
Gaspersz, Vincent. Metode Perancangan
Perancangan Percobaan untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-Ilmu Teknik, Biologi.
Bandung. CV. Armico. 1991. Bab II.
2.
Sastrosupadi, Adji. Rancangan Percobaan Praktis untuk Bidang Pertanian. Cetakan Pertama. Yogyakarta.
Kanisius. 1995. Bab V.
3. Gomez.K.A and Gomez. A.A. Statistical Procedures For Agricultural Research. John Wiley &
Sons, Inc. 1995.
4. Hanafiah. K.A. Rancangan Percobaan: teori dan aplikasi. Cetakan ke-5. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Utara. 1991.
5. Sastrosupadi,
Adji. Rancangan Percobaan Praktis untuk Bidang Pertanian. Cetakan Pertama. Yogyakarta.
Kanisius. 1995.
numpang share ya min ^^
BalasHapusbosan tidak tahu mesti mengerjakan apa ^^
daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^